Aku bukan tak ingin mengumbar
segala rasa lemah ku pada dunia, seperti halnya aku tak punya sahabat yang
nyata. Namun aku ingin mereka membacanya, karena sahabat ku lebih asyik
bercengkrama dengan dunia maya. Lagi pula aku tak ingin datang pada mereka
disaat aku sedih saja. Itu sebabnya aku jarang dan enggan menceritakan apa yang
terjadi padaku. Tanpa aku bilang aku “kenapa” pun mereka lebih dahulu tau. Aku rindu
sosok mereka, bukan berkata “ kamu kenapa?” tapi datang dengan membawa pelukan
hangat dan berkata “ aku disini untuk kamu, dan aku akan bantu
kamu berdiri dari semua rasa sakit kamu “. Bukan hanya berkata “ sabar,
semua pasti akan membaik “. Tapi tolong, jangan hanya berkata seperti
itu. Tapi berkatalah “ Dunia bisa memisahkan kamu dengannya, tapi
tidak dengan kita. Aku menyuruhmu sabar bukan karena kamu lemah. Karena aku tau
kamu kuat, kamu hebat. Dan aku bangga dengan mu “
Pelukan hangat, sapaan hangat,
dan pundak yang setialah yang aku, bahkan kalian mau bukan? Itu sebabnya
mengapa sahabat disebut sebagai keluarga!
Ditulis oleh : Riani Nurzain
0 komentar:
Posting Komentar